Sabtu, 17 Desember 2011

Stuktur sosial




Struktur masyarakat di sekitar Boyolali

Struktur sosial merupakan hubungan atau jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu kaedah-kaedah sosial/ norma-norma sosial, kelompok-kelompok sosial, lembaga-lembaga sosial serta lapisan-lapisan sosial. Dengan adanya hubungan yang seimbang antara unsur-unsur sosial yang pokok, struktur sosial akan berjalan sesuai dengan yang diharapkan oleh masyarakat.     
Unsur-unsur struktur sosial suatu masyarakat yang pertama kelompok sosial, Kelompok sosial yaitu himpunan atau kesatuan-kesatuan yang hidup bersama karena adanya hubungan di antara mereka secara timbal balik dan saling mempengaruhi. Ciri-ciri Kelompok Sosial yaitu sebagai satuan yang nyata dan dapat dibedakan dari kesatuan manusia yang lain, Memiliki struktur sosial, yang setiap anggotanya memiliki status dan peran tertentu,Memiliki norma-norma yang mengatur di antara hubungan para anggotanya,Memiliki kepentingan bersama, Adanya interaksi dan komunikasi diantara para anggotanya. Di kota Boyolali terdapat banyak kelompok sosial dalam masyarakat, salah satunya didesa kalongan kalurahan pulisen. Kelompok sosial yang terdapat dalam desa tersebut mulai dari kelompok sosial yang dibentuk oleh kalangan bapak-bapak maupun ibu-ibu.
Seperti perkumpulan rutin tiap malam selasa kliwon yang diadakan tiap-tiap RT dalam satu kampung, yang digunakan sebagai sarana perkumpulan bapak-bapak. Dalam perkumpulan tersebut biasanya para bapak-bapak membahas tentang agenda yang akan dijalankan selama satu bulan yang akan datang, kemudian mereka kadang juga membahas tentang pengevaluasian keadaan lingkungan RT yang perlu dirasa kurang cukup agar dilakukan tindakan yang lebih lanjut. Selain itu bapak-bapak juga membentuk kelompok pengajian setiap malam jum`at. Seperti sudah menjadi tradisi bagi desa kalongan ini bahwa setiap malam jum`at setelah shalat isya para bapak-bapak warga setempat berbondong-bondong ke salah satu rumah warga ataupun di masjid untuk  melakukan pengajian dengan membaca surat yasin beserta doa yang lain atau didesa ini lebih mengenalnya dengan yasinan. Pengajian ini selain digunakan untuk memperkuat iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kegiatan ini juga digunakan warga untuk mempererat tali persaudara antara satu warga dengan warga yang lain. Karena, pengajian/yasinan ini dilaksanakan dengan cara bergantian dari satu rumah keluarga ke rumah keluarga yang lain yang mana setiap keluarga harus menyiapkan segala sajian yang biasa di sajikan. Namun kalangan ibu-ibu di desa tersebut juga mempunyai kelompok sosial yaitu Perkumpulan Dasawisma, tidak hanya sebagai sarana para ibu untuk ngobrol tapi dalam perkumpulan tersebut mereka biasanya mengadakan sebuah kegiatan yaitu arisan. Selain itu mereka juga mengadakan kegiatan simpan pinjam uang, sebuah kegiatan ini digunakan para ibu-ibu untuk menyimpan uang dan memenuhi kebutuhan kehidupan.
Unsur struktur yang kedua adalah Norma-norma sosial atau kaedah-kaedah sosial. norma merupakan ukuran yang digunakan oleh masyarakat apakah tindakan yang dilakukan merupakan tindakan dan wajar dan dapat diterima ataukan merupakan tindakan yang menyimpang karena tidak sesuai dengan harapan sebagian besar warga masyarakat. Norma akan berkembang seiring dengan kesepakatan-kesepakatan sosial masyarakatnya, sering juga disebut dengan peraturan sosial. Norma menyangkut perilaku-perilaku yang pantas dilakukan dalam menjalani interaksi sosialnya. Keberadaan norma dalam masyarakat bersifat memaksa individu atau suatu kelompok agar bertindak sesuai dengan aturan sosial yang telah terbentuk. Pada dasarnya, norma disusun agar hubungan di antara manusia dalam masyarakat dapat berlangsung tertib sebagaimana yang diharapkan. Norma tidak boleh dilanggar. Siapa saja yang melanggar norma atau tidak bertingkah laku sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam norma itu, akan memperoleh hukuman. Di desa kalongan Kalurahan Pulisen norma-norma sosial yang telah dilaksanakan sejak puluhan tahun sudah menjadi adat istiadat mereka. Banyak norma-norma dan nilai-nilai adat yang masih dijunjung di desa tersebut yang berfungsi sebagai pedoman perilaku msyarakat. Sebagai contohnya bagi anak muda yang mempunyai jenis kelamin perempuan keluar malam-malam sendirian, dia akan mendapatkan perguncingan dari tetangga yang lain karena bagi desa tersebut perempuan yang keluar malam tanpa ada kawan merupakan suatu hal yang tabu. Selain itu ada adat yang sudah menjadi kebiasaan bagi desa ini yaitu upacara kenduri yang mana pada acara selapanan bayi, pengajian setelah adanya kematian, sadranan dan lain-lain. Di desa ini jika mereka diundang dalam upacara kenduri tersebut tidak datang mereka akan mendapatkan balasan yang telah lama menjadi kebiasaan desa ini. Seperti halnya mereka akan di jauhi dari warga setempat karena dianggap tidak menghormati, selain itu jika mereka punya hajat para warga kampung tidak akan pergi dan datang dalam hajatannya untuk membantu. Kemudian masih ada ada contoh yang lain misalnya jika ada seseorang yang berjalan kemudian dia melewati kerumunan orang banyak, dia harus menyapa karena jika tidak dia akan dianggap sombong oleh orang-orang. Dan saat upacara hari besar agama misalkan saja idul fitri, mereka saling bersilahturami pergi dari satu rumah ke rumah yang lain walaupun tidak ada ikatan saudara. Contoh-contoh diatas tadi telah menjadi suatu tradisi kebudayaan bagi desa setempat yang tidak dapat ditinggalkan. Dengan demikian kebudayaan merupakan konsep yang sangat penting di dalam struktur sosial.
Institusi sosial atau lembaga-lembaga sosial adalah pertemuan bermacam-macam kebutuhan manusia yang muncul dari kebiasaan-kebiasaan dengan mendapatkan persetujuan dari cara-cara yang sudah tidak dapat dipungkiri lagi, untuk memnuhi konsep kesejahteraan masyarakat dan menghasilkan struktur sosial masyarakat. Institusi merupakan persetujuan dari pola-pola aktivitas yang berhubungan dengan organisasi atau asosiasi untuk menjalankannya. Pada awalnya para warga masyarakat mencari cara-cara yang adapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan mereka. Kemudian mereka menemukan beberapa pola yang dapat digunakan dan dalam proses selanjutnya di perkuat melalui kebiasaan yang dibakukan. Kebutuhan-kebutuhan itu antara lain kebutuhan untuk mendapatkan dan mendistribusikan sandang, pangan dan papan yang merupakan dasar untuk timbulnya institusi ekonomi,kebuthan yang lain pula adalah kebutuhan untuk melakukan hubungan dengan tuhan atau alam gaib yang menimbulkan institusi religi. Institusi diatas sangat fundamental dan penting didalam semua masyarakat. Apabila ketiga institusi ini ditambah dengan institusi pemerintahan yang disebut sebagai mayor institusions.
Di desa Kalongan yang terletak pada kota Boyolali ini terdapat beberapa lembaga-lembaga sosial yang dibentuk oleh masyarakat. Sebagai contohnya Koperasi yang bernama “sedya makmur”, koperasi yang berada dikalangan masyarakat tersebut digunakan masyarakat untuk melakukan simpan pinjam dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Kegiatan yang diadakan lain oleh koperasi ini adalah memberikan modal kepada masyarakat yang ingin membuka usaha. Selain itu di kota Boyolali juga terdapat banyak  lembaga sosial. Semisal lembaga yang muncul dalam ranah sipil yang tentunya memperjuangkan hak-hak sipil  sebagai agen alternatif pembangunan yaitu LKTS(Lembaga Kajian untuk Transformasi Rakyat). LKTS ini merupakan sebuah LSM yang terdapat di kota Boyolali dipergunakan untuk memperjuangkan hak-hak para warga untuk mencapai kesejahteraan rakyat.
Unsur yang terakhir dalam struktur sosial adalah stratifikasi sosial. Stratifikasi sosial adalah suatu pelapisan sosial yang membagi ke dalam tingkatan-tingakatan tertentu dalam masyarakat yang kemudian membedakan antara satu dengan yang lain dalam kehidupan bermayarakat. Salah satu yang sangat penting dalam menilai pelapisan sosial adalah status dan ekonomi. Ekonomi membedakan penduduk menurut jumlah dan sumber dari pendapatan dimana biasanya diperoleh dari suatu aktivitas pekerjaan, pemilikan, atau kedua-duanya. Pendapatan hak milik dan pekerjaan membagi anggota masyarakat kepada beberapa pelapisan. Status dalam masyarakat menunjuk pada perbedaan dari martabat dan pembedaan diantara perorangan dan kelompok di dalam masyarakat. Pada dasarnya perbedaan martabat akan mengarah pada siapa yang kan menghormati dan siapa yang akan di hormati.
Di kota Boyolali khususnya di desa Kalongan stratifikasi sosial di desa ini sebagian besar masyarakat desa ini mempunyai pendidikan yang rendah, mereka hanya meneruskan pendidikannya sampai sekolah menengah pertama atau sekolah menengah umum/kejuruan dan membuat mereka hanya bekerja sebagai peternak, buruh bangunan, buruh di bengkel, penjual sayur di pasar dan lain-lain. Dan sebagian kecil dari anggota masyarakat desa ini yang meneruskan pendidikannya sampai tingkat perguruan tinggi dapat bekerja sebagai pegawai kantoran seperti pegawai Bank, POLRI, TNI, pegawai di perusahaan swasta. Selain itu kekayaan juga membuat strata dalam masyarakat bagi mereka yang mempunyai tingkat/ taraf ekonomi menengah karena mendapat warisan dari keluarga ataupun saudara, namun juga ada masyarakat yang masyarakat yang stratanya yang meningkat karena melalui usaha-usaha seperti pendidikan, membuka usaha. Semua masyarakat tinggal berdampingan tanpa membedakan strata-strata yang mereka punya, keadaan ini tidak ada konflik masyarakat yang disebabkan oleh strata masyarakat. Mereka hidup bersama dengan saling membantu sama lain dan membuat kerukunan yang sangat erat.
Hubungan antara unsur-unsur struktur sosial dalam masyarakat sangat mempengaruhi kehidupan masyarakat sosial. Jika salah satu unsur pokok struktur sosial dalam masyarakat tidak ada akan mempengaruhi keseimbangan struktur sosial, bahkan dapat merusak unsur struktur sosial.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar