A. Riawayat Hidup Karl Marx
Karl marx lahir di Trier, Prussia, pada tanggal 5 Mei 1818. Kedua orang tuanya berasal dari keluarga Rabi, ayahnya seorang pengacara yang memberikan suasana kehidupan kelas menengah pada keluarganya. Ketika masih muda karena alasan bisnis ayahnya berganti agama menjadi Lutherian. Dan pada tahun 1814 marx memperoleh gelar doktor filsafatnya dari universitas Berlin, sekolah yang sangat dipengaruhi oleh hegel dan para Hegelian muda, yang begitu suportif, namun kritis terhadap guru mereka. Disertasi doktoral marx hanyalah satu risalah filosofis yang hambar, namun hal ini mengatisipasi banyaknya gagasan kemudian. Setelah lulus ia menjadi penulis di koran radikal-liberal dan dalam kurun waktu sepuluh bulan menjadi kepala editor. Dan koran ini dalam sepuluh bulan ditutup pemerintah karena posisinya terlalu politis. Esai-esai awal yang dipublikasikan pada periode itu mulai merefleksikan pandangan yang berada pada pikiran marx tentang prinsip-prinsip demokrasi, humanisme dan idealisme muda. Sifat abstrak yang dilakukan oleh filsafat Hegelian dia tolak, impian naif komunis utopis.dan para aktivis yang menyerukan hal-hal yang dipandanganya sebagai aksi politik prematur.
<!--more-->
Marx menikah pada tahun 1843 dan terpaksa meninggalkan Jerman untuk mencari atmosfer yang lebih liberal di Paris.Di sana dia menganut hegel gagasan hegeldan pendukungnya, namun disana dia juga menganut dua gagasan baru yaitu sosialisme perancis dan ekonomi politik Inggris. Dengan mengawinkan Hegelianisme, sosialisme dengan ekonomi politik yang membangun orientasi intelektualnya. Dan marx bertemu dengan anak seorang pemilik pabrik tekstil yang menjadi penopang hidupnya sepanjang hayat yaitu F. Engels. Engels merupakan seorang sosialis yang bersikap kritis kondisi yang dihadapi oleh kelas pekerja.gagasan engels mengenai kenestapaan pekerja telah menjadi kesaksian marx. Pertemuan mereka berdua pada tahun 1844, yang membuat engels menciptakan suatu karya penting yaitu The Condition of the Working Class in England.dan marx menulis karya yaitu “The Economic and Philosophic Manuscripts of 1844” yang memberikan perhatian yang semakin meningkat terhadap ranah ekonomi.
Kendati Engels dan marx memiliki kesamaan dalam orientasi teoritis, namun mereka punya banyak perbedaan diantara mereka berdua. Dalam berbagai perbedaan itu mereka berdua membangun persekutuan kuat tempat mereka berkolanorasi menulis sejumlah buku dan artikel serta bekerjasama dalam organiasasi radikal dan bahkan engels menopang marx sepanjang hidupnya sehingga marx dapat mengapdikan dirinya untuk petualangan politik dan intelektualnya. Sebenarnya banyak orang yang menilai bahwa engels sering kali gagal dalam memahami kejelian karya marx. Banyak tulisan mereka yang meresahkan pemerintah Prussia, pemerintah perancis mengusir marx pada tahun 1845, dan ia berpindah ke Brussel.radikalismenya tumbuh dan ia aktif dalam anggota gerakan revolusioner internasional. Selain itu ia juga tergabung dalam Liga Komunis dan diminta menulis satu dokumen yang memaparkan tujuan dan kepercayaanya, seperti hasilnya “Communist Manifesto” yang terbit pada tahun 1848.
Pada tahun 1849 marx pindah ke London, dan karena kegagalan revolusi politiknya pada tahun 1848. Dia menarik diri pada aktivitas revolusioner aktif dan beralih pada penelitian yang lebih serius dan terperinci tentang bekerja pada sistem kapitalis. Pada tahun 1852, dia mulai studi terkenalnya tentang kondisi kerjanya dalam kapitalisme di Britism Museum. Studinya menghasilkan tiga jilid buku kapital yang jilid pertama pertamanya pada tahun 1867, dua jilid lainya terbit setelah dia meninggal dunia. Pada tahun 1864 marx terlibat dalam aktivitas politik dengan bergabung dengan gerakan pekerja Internasional. Dia mengemuka dalam kegiatan ini, dan meraih tenar sebagai pemimpin dan penulis buku kapital. Namun.karena gagalnya sejumlah gerakan revolusioner dan penyakit yang diderita marx di akhir karier. Istri dan anak marx meninggal pada tahun yang berurutan masing-masing pada tahun 1881 dan 1882. Dan Karl marx sendiri meninggal setahun berikutnya menyusul orang tersayang marx pada tanggal 14 Maret 1883.
Engels menjadi juru bicara terkemuka bagi teori marxian dan mendistorsikan serta menyederhanakan teorinya, setelah kematian marx. Meskipun ia telah setia pada persepektif politik yang telah ia bangun bersama marx.
B. Materialisme Sejarah
Materialisme Sejarah merupakan suatu pendekatan metodologis untuk mempelajari masyarakat, ekonomi, dan sejarah. Materialisme historis mencari penyebab perkembangan dan perubahan dalam masyarakat manusia dalam cara-cara yang manusia secara kolektif menghasilkan kebutuhan hidup. Non-ekonomi fitur masyarakat (kelas sosial misalnya, struktur politik, ideologi) dilihat sebagai hasil dari kegiatan ekonomi.
Perdebatan mengenai relevansi tulisan-tulisan marx dalam tahun 1843 dan tahun 1844 terhadap konsepsinya yang matang mengenai materialisme sejarah, mulai berkurang sejak diternitkannya pada tahun 1929-1932. Pertentangan ini jelas mempunyai akibat langsung yang bersifat politik dan agaknya sukar untuk berharap bahwa butiran-butiran yang dipersoalkan dapat dipecahkan dengan memuaskan semua pihak yang terlibat. Akan tetapi kenyataan ialah bahwa garis-garis utama yang menunjukan kesinambungan antara “Kritik ” Hegel, Naskah-naskah 1844 dan pemikiran Marx yang telah matang, nampak jelas. Karya yang pertama yang diciptakan oleh asosiasi Marx dan Engels, yaitu Keluarga Kudu (The Holy Family ) yang dipublikasikan sekitar tahun 1844-1845. Buku ini menjelaskan bahwa putusnya hubungan marx dengan pemuda-pemuda pengikut Heggel. Kemudian karya selanjutnya yang berjudul Ideologi Jerman(The German Ideology)yang dituliskan pada tahun 1845-1846 yang menjelaskan bahwa kritik marx mengenai prinsip-prinsip materialisme sejarah, Sejak itu pemikiran Marx tidak banyak berubah. Tema-tema yang telah dikembangkan Marx di dalam karya-karya dininya dan terwujud pada karyanya dikemudian hari sebagi berikut :
1. Konsepsi untuk mana Marx sagnat berutang budi kepada Hegel mengenai “Swa penciptaan” (self-creation) manusia yang progresif. Sebagaimana yang diungkapkan Marx di dalam naskahnya pada tahun 1844 yaitu ‘keseluruhan yang disebut sejarah dunia, tidak lain adalah penciptaan manusia oleh usaha manusia’.
2. Gagasan tentang Keterasingan. Untuk memisahkan antara dirinya secara tegas dari filsafat abstrak, Marx menanggalkan istilah ‘Keterasingan’ dalam tulisannya pada tahun 1844. Dalam manifesto Komunisme pada tahun 1844, Marx menulis serta mengejek tentang ‘filsafat omong kosong’ dari para ahli filsafat jerman, yang menuliskan tentang ‘ketersaingan dari Hakekat Manusia’. Masyarakat pemburu-pengumpul yang terstruktur sehingga kekuatan-kekuatan ekonomi dan kekuatan politik adalah satu dan sama. Unsur-unsur kekuatan dan hubungan dioperasikan bersama-sama, harmonis. Dalam masyarakat feodal, kekuatan politik para raja dan bangsawan memiliki hubungan mereka dengan kekuatan ekonomi desa melalui perhambaan. Para budak, meskipun tidak bebas, terikat untuk kedua pasukan dan, dengan demikian, tidak sepenuhnya terasing. Kapitalisme, Marx berpendapat, benar-benar memisahkan kekuatan-kekuatan ekonomi dan politik, meninggalkan mereka untuk memiliki hubungan melalui pemerintah membatasi. Dia mengambil negara untuk menjadi tanda pemisahan ini - itu ada untuk mengelola konflik kepentingan besar yang timbul antara kelas-kelas di semua masyarakat didasarkan pada hubungan properti.
3. Intisari dari teori mengenai negara serta pembahasan khusunya didalam bentuk masyarakat dikemudia hari, sebagaimana dikemukakan dalam ‘kritik’ marx atas filasafat Hegel mengenai negara. Walaupun Marx pada saat menulis ‘Kritik’ hanya mempunyai suatu konsep kasar dari orde sosial yang diharapkan dan di duga akan menggatikan kapitalisme, tesis, bahwa penghapusan negara dapat dicapai dengan cara menyingkirkan lingkungan terpisah dari ‘politik’.
4. Dasar-dasar utama dari materialisme sejarah, sebagai suatu persepektif untuk analisa perkembangan sosial. Kendati marx sering menulis dalam bahasa hegel dan Feuerbach dalam karya dininya, namun sangat jelas bahwa pendirian Marx yang timbul, merupakan putus hubungan secara epistemologi yang menentukan dengan penulis-penulis tersebut dan terutama dengan Heggel. Yang dicari marx untuk menggatikan pandangan yang lebih tua bukanlah suatu filsafat baru, Marx memilih untuk menanggalkan filsafat dan mengutamakan suatu pendekatan sosial dan historis. Dengan demikian Marx dalam naskah-naskah 1844-nya telah menekankan, bahwa kapitalisme berakar dalam suatu bentuk masyarakat , yang ciri struktural utamanya adalah suatu pola hubungan kelas bercabang dua, antara kapital dan tenaga kerja penerima upah.
5. Suatu konsep ringkas tentang teori Praxis yang revolusioner. Didalam Ideologi Jerman marx memulai dengan fakta-fakta nayta yang sederhana. Untuk hidup, makhluk manusia harus memproduksi alat-lat penyambung hidupnya (makanan dan lain sebaginya). Untuk melakukannya mereka harus berekerjasama di dalam suatu pembagian kerja (disini terlihat betapa konsep tentang esensi manusia tak dilibatkan). Setiap tingkat perkembangan produksi itu sendiri adalah hasil perkembangan sejarah dan hasil pencapaian generasi manusia sebelumnya. Perkembangan produksi mengharuskan keterlibatan bentuk-bentuk kerjasama, pembagian kerja dan karenanya juga organisasi kemasyarakatan. Masyarakat berubah melalui serentetan tingkat yang ditandai dengan berbagai bentuk kepemilikan. Pemilikan komunal masyarakat kuno didasarkan pada peranan budak. Pemilikan Feodal (tanah) atas pemerasan hamba -serfs-. Dan Pemilikan perorangan burjuis (kapitalis) atas eksploitasinya terhadap proletariat dari pekerja upahan yang tak punya apa-apa. Setiap tingkat bentuk produksi merupakan, lebih tinggi dari yang dulu. Dan setiap tingkat menyediakan syarat bagi yang akan datang. Perkembangan kapitalis menciptakan pemiskinan proletariat yang meluas dan meningkat. Maka itu, pada waktunya akan menggulingkan kapitalisme. Komunisme adalah produk sejarah yang tak terhindarkan.
- Kritik Terhadap Kapitalisme
Menurut kritikus kontemporer kapitalisme, industrialisasi yang pesat di Eropa menciptakan kondisi kerja yang dipandang sebagai tidak adil, termasuk:. 14-jam hari kerja, pekerja anak, dan kota-kota kumuh. Beberapa ekonom modern berpendapat bahwa standar hidup rata-rata tidak meningkatkan , atau hanya sangat lambat meningkat, sebelum tahun 1840.
Pemikir sosialis awal menolak kapitalisme sama sekali, mencoba untuk menciptakan masyarakat sosialis bebas dari ketidakadilan yang dirasakan dari kapitalisme awal. Di antara kaum sosialis utopis adalah Charles Fourier dan Robert Owen. Pada tahun 1848, Karl Marx dan Frederick Engels dirilis Manifesto Komunis, yang diuraikan kritik politik dan ekonomi kapitalisme yang didasarkan pada materialisme sejarah philiosophy. Pierre-Joseph Proudhon kontemporer Marx kritikus terkemuka lainnya kapitalisme, dan salah satu yang pertama menyebut dirinya seorang anarkis. IWW poster "Piramida Sistem Kapitalis" (c. 1911), menggambarkan perspektif anarkis pada struktur sosial statis / kapitalis
Pada awal abad 20, segudang kecenderungan sosialis (misalnya, anarko-sindikalisme, demokrasi sosial dan Bolshevisme) telah muncul didasarkan pada interpretasi yang berbeda tentang kejadian saat ini. Pemerintah juga mulai menempatkan pembatasan pada operasi pasar dan menciptakan program-program intervensi yang berusaha untuk memperbaiki kekurangan yang dirasakan pasar (misalnya, ekonomi Keynesian dan New Deal). Dimulai dengan revolusi Rusia 1917, negara Komunis meningkat dalam jumlah, dan Perang Dingin dimulai dengan negara-negara kapitalis maju. Setelah Revolusi tahun 1989, banyak negara-negara komunis mengadopsi ekonomi pasar. Beberapa tanggapan dan kritik tentang kapitalisme sebagai berikut :
Pertama, Kapitalisme pasti menghasilkan sistem kelas yang memecah masyarakat dan membuat pertentangan kelas. Didalam kapitalisme muncul sebuah situasi dimana beberapa orang memiliki kekuasaan atas kehidupan orang lain. Ada ketidaksetaraan, ketidakadilan dan pembedaan yang terjadi antara orang kaya dan orang miskin, yang melibatkan perbedaan dengan dasar kekayaan, kekuasaan dan kesempatan. Inilah yang disebut stratifikasi atau kelas-kelas dalam masyarakat. Stratifikasi atau kelas-kelas dalam masyarakat itu riil dan ada dalam masyarakat, baik itu berdasarkan pada harta, kepemilikan tanah, barang, harta atau pangkat, jabatan atau status sosial. Contoh kongkrit adalah pembagian BLT yang ditujukan pada masyarakat miskin dan kelas bawah. Inilah contoh paling kongkrit bahwa secara langsung memang ada pembagian kelas sosial dan stratifikasi dalam masyarakat. Dan sebagaimana startifikasi itu membagi masyarakat, maka perlakuan dan diskriminasi atau perlakuan berbeda pasti akan kita temukan pada sistem startifikasi tersebut. Penghuni kelas bawah atau statifikasi bawah pasti akan mendapatkan perlakukan yang lebih buruk daripada apa yang diterima oleh penghuni sratifikasi papan atas. Dan kapitalisme menempatkan stratifikasi bawah selalu mendapatkan perlakuan yang tidak lebih baik daripada apa yang diterima stratifikasi atas.
Kedua, Kapitalisme adalah sebuah sistem yang didasarkan pada eksploitasi dimana para pekerja yang menghasilkan kekayaan diingkari hak-haknya dan andilnya. Buruh bekerja lebih banyak dan menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk bekerja menghasilkan banyak barang, namun upah yang didapat hanya sedikit jika dibanding dengan keuntungan yang dipunyai para kapitalis. Makanya di negara industri, selalu terjadi pemogokan buruh dengan tema utama meminta kenaikan upah. Mobilitas vertikal dalam stratifikasi sistem kapitalisme sangat tertutup peluangnya bagi kaum pekerja. Dan posisi ketidaksetaraan dilanggengkan melalui warisan.
Ketiga, Kapitalisme adalah juga sebuah sistem yang sangat tidak efisien. Orang mengalami kemiskinan, pengangguran dan menjadi gembel karena kerja buta dari sebuah sistem yang tidak bisa mereka kontrol (seperti lingkaran perdagangan). Produksi dalam sistem industri kapitalisme banyak menghasilkan barang yang sebenarnya tidak berguna bagi orang banyak, namun tetap saja diproduksi karena hanya untuk mengejar keuntungan dan masyarakat kemudian “dipaksa” melalui agitasi dan propaganda yang gencar melalui sistem kapitalisme untuk mengkonsumsi produk yang sebenarnya tidak berguna tersebut. Contoh paling kongkret adalah bagaimana kapitalisme pada zaman sekarang ini mempunyai akses dan penguasaan terhadap media, khususnya melalui iklan dan pencitraan terhadap produk tertentu dalam iklan yang sangat mempengaruhi alam bawah sadar masyarakat. Padahal produk yang dihasilkan dan diiklankan bisa jadi bukanlah produk yang benar-benar di butuhkan oleh masyarakat, pada saat inilah muncul istilah masyarakat konsumtif. Kapitalis berusaha agar masyarakat dunia ketiga mau membeli barang produksinya dengan memberi insentif cuma-cuma, yang disebut dengan insentif untuk meningkatkan daya beli, padahal intinya membentuk masyarakat konsumtif, masyarakat yang tanpa sadar mau membelanjakan uangnya hanya untuk membeli barang-barang yang sebenarnya bukanlah barang primer atau yang benar-benar dibutuhkan oleh mereka.
Keempat, produksi dilakukan untuk mencari keuntungan, bukan untuk mencari kegunaan dan kemanfaatan. Para kapitalis terus memproduksi barang bukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun untuk mencari keuntungan, sehingga ketika barang yang sudah diproduksi semakin banyak, dimulailah ekspansi mencari pasar baru. Inilah sifat dasar kapitalisme yang semakin mendasarkan diri pada sifat tamak dan rakus manusia. Sistem inilah yang kemudian menimbulkan ekspansi dan penjajahan atau kolonialisme. Inggris adalah negara yang menjajah negara lain karena mengalami over produksi barang-barang hasil revolusi industri, sehingga mereka perlu mencari negara lain untuk dijadikan pasar bagi produk industri mereka.
Kelima, sistem kapitalisme mempunyai pengaruh yang sangat buruk dan merusak sifat manusia. Sistem kapitalisme membuat manusia menjadi egois, tamak, dan kejam. Nilai kemanusiaan seperti kerjasama, kasih sayang, ditekan dan terdistorsi. Hal ini karena sistem kapitalisme bersumber dari filsafat liberalisme dimana setiap orang hanya bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri, sementara arti kebersamaan, komunitas dan kepedulian terhadap orang lain, terutama kepada orang miskin semakin dikurangi.
Kedua, Kapitalisme adalah sebuah sistem yang didasarkan pada eksploitasi dimana para pekerja yang menghasilkan kekayaan diingkari hak-haknya dan andilnya. Buruh bekerja lebih banyak dan menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk bekerja menghasilkan banyak barang, namun upah yang didapat hanya sedikit jika dibanding dengan keuntungan yang dipunyai para kapitalis. Makanya di negara industri, selalu terjadi pemogokan buruh dengan tema utama meminta kenaikan upah. Mobilitas vertikal dalam stratifikasi sistem kapitalisme sangat tertutup peluangnya bagi kaum pekerja. Dan posisi ketidaksetaraan dilanggengkan melalui warisan.
Ketiga, Kapitalisme adalah juga sebuah sistem yang sangat tidak efisien. Orang mengalami kemiskinan, pengangguran dan menjadi gembel karena kerja buta dari sebuah sistem yang tidak bisa mereka kontrol (seperti lingkaran perdagangan). Produksi dalam sistem industri kapitalisme banyak menghasilkan barang yang sebenarnya tidak berguna bagi orang banyak, namun tetap saja diproduksi karena hanya untuk mengejar keuntungan dan masyarakat kemudian “dipaksa” melalui agitasi dan propaganda yang gencar melalui sistem kapitalisme untuk mengkonsumsi produk yang sebenarnya tidak berguna tersebut. Contoh paling kongkret adalah bagaimana kapitalisme pada zaman sekarang ini mempunyai akses dan penguasaan terhadap media, khususnya melalui iklan dan pencitraan terhadap produk tertentu dalam iklan yang sangat mempengaruhi alam bawah sadar masyarakat. Padahal produk yang dihasilkan dan diiklankan bisa jadi bukanlah produk yang benar-benar di butuhkan oleh masyarakat, pada saat inilah muncul istilah masyarakat konsumtif. Kapitalis berusaha agar masyarakat dunia ketiga mau membeli barang produksinya dengan memberi insentif cuma-cuma, yang disebut dengan insentif untuk meningkatkan daya beli, padahal intinya membentuk masyarakat konsumtif, masyarakat yang tanpa sadar mau membelanjakan uangnya hanya untuk membeli barang-barang yang sebenarnya bukanlah barang primer atau yang benar-benar dibutuhkan oleh mereka.
Keempat, produksi dilakukan untuk mencari keuntungan, bukan untuk mencari kegunaan dan kemanfaatan. Para kapitalis terus memproduksi barang bukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, namun untuk mencari keuntungan, sehingga ketika barang yang sudah diproduksi semakin banyak, dimulailah ekspansi mencari pasar baru. Inilah sifat dasar kapitalisme yang semakin mendasarkan diri pada sifat tamak dan rakus manusia. Sistem inilah yang kemudian menimbulkan ekspansi dan penjajahan atau kolonialisme. Inggris adalah negara yang menjajah negara lain karena mengalami over produksi barang-barang hasil revolusi industri, sehingga mereka perlu mencari negara lain untuk dijadikan pasar bagi produk industri mereka.
Kelima, sistem kapitalisme mempunyai pengaruh yang sangat buruk dan merusak sifat manusia. Sistem kapitalisme membuat manusia menjadi egois, tamak, dan kejam. Nilai kemanusiaan seperti kerjasama, kasih sayang, ditekan dan terdistorsi. Hal ini karena sistem kapitalisme bersumber dari filsafat liberalisme dimana setiap orang hanya bertanggungjawab terhadap dirinya sendiri, sementara arti kebersamaan, komunitas dan kepedulian terhadap orang lain, terutama kepada orang miskin semakin dikurangi.
Daftar Pustaka
- Giddens, Anthony.1985.Kapitalisme dan teori sosial modern.Jakarta:UI Press.
- Ritzer,Georgy dan Goodman,Douglas.J.2004.Teori sosiologi.Bantul:Kreasi Wacana.
- http://dodynurandriyan.blogspot.com/2009/03/kritik-terhadap-kapitalisme.html
- en.wikipedia.org/wiki/historical_materialsm
- Fomm,Erich.2001.Konsep Manusia menurut Marx.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.
- Kampusmayaku.wordpress.con/2010/01/07/kritik-karl-marx-terhadap-ekonomi.
<!--more-->
Tidak ada komentar:
Posting Komentar